
Bagi masyarakat Indonesia, kerokan sudah jadi “obat mujarab” ketika tubuh terasa pegal, kedinginan, atau gejala masuk angin mulai datang. Dengan bermodal koin dan minyak gosok, kerokan dipercaya mampu mengeluarkan angin dari tubuh. Tapi, apakah benar kerokan itu sehat?
Dalam sebuah penjelasan, Prof. Dr. Atik Triratnawati, M.A., Guru Besar Antropologi Kesehatan di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, memberi pandangan medis soal praktik tradisional ini. Beliau menjelaskan dalam pidatonya yang mengatakan bahwa “masuk angin” bukanlah sebuah penyakit menurut medis modern, melainkan suatu fenomena budaya yang menjadi wacana di antara aspek medis dan budaya masyarakat Indonesia.
Fokus penelitiannya bukan sekadar kesehatan fisik, tetapi juga bagaimana masyarakat memahami, memberi makna, dan merawat tubuhnya melalui tradisi. Tujuan penelitiannya adalah untuk melihat kerokan bukan hanya sebagai tindakan mengobati, tetapi juga sebagai praktik sosial-budaya yang sarat makna.
Apa Itu Kerokan?
Kerokan adalah metode pengobatan tradisional dengan cara menggosok kulit menggunakan koin atau alat tumpul lain yang diberi minyak, hingga meninggalkan garis merah pada kulit. Biasanya dilakukan di punggung, leher, atau dada.
Baca Juga: Rahasia Pijat Tradisional Keraton dengan Lotion Aromaterapi
Bagi banyak orang, tanda merah setelah kerokan dianggap bukti bahwa “angin keluar”. Padahal, dalam dunia medis, munculnya garis merah tersebut lebih karena pelebaran pembuluh darah kapiler akibat gesekan pada kulit.
Dalam penelitiannya, Prof. Atik membagi masuk angin menjadi tiga kategori:
- Ringan – gejala meriang, pegal, mual.
- Berat – pusing hebat, demam tinggi.
- Angin kasep (angin duduk) – kondisi yang bisa berbahaya bila tidak ditangani medis.
Kerokan sendiri dilakukan dengan menggosok punggung dengan koin dan minyak gosok/balsem. Garis merah yang muncul diyakini sebagai “angin keluar dari tubuh”. Namun lebih dari sekadar gejala fisik, kerokan juga mengandung dimensi psikologis dan sosial: biasanya dilakukan oleh orang terdekat (ibu, pasangan, atau teman), sehingga menciptakan rasa dirawat dan diperhatikan.
Perbandingan tradisi vs medis modern. Dari sisi budaya, kerokan dianggap ampuh karena memberi rasa hangat, lega, dan menumbuhkan sugesti positif. Dari sisi medis modern, istilah masuk angin tidak ada. Gejalanya lebih mirip flu ringan (common cold) atau kelelahan. Efek kerokan pun hanya sementara, bahkan berisiko iritasi kulit jika terlalu sering dilakukan.
Baca Juga: 3 Cara Pakai Essential Oil yang Tepat: Manfaat Maksimal, Hasil Optimal!
Cara Redakan Masuk Angin Tanpa Obat
Selain kerokan, ada beberapa cara yang lebih aman dan menyehatkan untuk mengatasi masuk angin atau tubuh terasa tidak fit, seperti:
- Menghirup aromaterapi
Aroma peppermint atau eucalyptus dapat membantu melegakan pernapasan dan memberi efek segar di tubuh. - Pijat lembut dengan minyak atau lotion hangat
Pijatan ringan membantu melancarkan peredaran darah dan merilekskan otot yang tegang. Kamu bisa menggunakan Lava Lotion dari AiCARE, yang diracik khusus untuk memberikan sensasi hangat sekaligus menenangkan—panasnya berasal dari ekstrak jamu dari jahe, kencur, dan serai. Sensasi hangatnya tidak terlalu menyengat sehingga nyaman di tubuh. Seperti body lotion pada umumnya yang melembutkan kulit namun tidak lengket dan tidak berminyak. Selain mengandung ekstrak bahan alami jamu, lava lotion juga diperkaya dengan kandungan melati, teh hijau, dan tambahan peppermint essential oil yang meninggalkan aroma teh di kulit setelah 3 menit pemakaian. - Istirahat cukup dan minum air hangat
Tidur yang berkualitas membantu memperkuat sistem imun. - Mengonsumsi makanan bergizi
Asupan vitamin dan mineral akan menjaga daya tahan tubuh tetap prima
Apakah Kerokan Sehat?
Prof. Atik menegaskan bahwa kerokan bukan metode pengobatan medis. Efek lega yang dirasakan hanya sementara, dan tidak mengatasi penyebab utama gejala. Bahkan, pada sebagian orang, kerokan bisa menimbulkan iritasi kulit atau menurunkan daya tahan tubuh jika dilakukan berlebihan.
Kerokan adalah warisan budaya yang menarik untuk dipahami. Namun, dari kacamata medis, ia bukan pengobatan yang benar-benar menyembuhkan. Jadi, sah-sah saja jika ingin kerokan sebagai tradisi, tapi jangan lupakan cara sehat lain agar tubuh lebih cepat pulih.
Bawa pulang wangi Jogja dalam setiap tetes aromanya. Untuk informasi lengkap kunjungi AiCARE The Label dan hubungi admin kami. Intip produk kami di marketplace:
Instagram: aicare.idn
Shopee: aicarethelabel
TikTokshop: aicarethelabel
Tokopedia: aicarethelabel